MAROON 5 KELUAR DARI ZONA AMAN
Rasanya
tidak terlalu berlebihan bila mencap Maroon 5 sebagai band yang matang
dan kreatif. Apalagi bila melihat kepercayaan diri Adam Levine
(vokalis), Jesse Carmichael (keyboard), Mickey Madden (bass), James
Valentine (gitar), dan Matt
Flybb (dram) meluncurkan single-single unik yang justru keluar dari
warna khas mereka. Dimulai dari single
Move Like Jagger yang menuai sukses di mancanegara, dan sebentar akan menyusul single dan album terbaru mereka di pertengahan bulan Juni 2012.
Berkaca dari keberhasilan Move Like Jagger,
Levine dan kawan-kawan kini semakin percaya diri. Ternyata tampil
menyanyikan lagu yang berbeda dari kebiasaan mereka terasa menyenangkan.
Apalagi mereka berhasil menarik perhatian
banyak orang, selain penggemar setia Maroon 5.
Sebentar lagi, tepatnya pada 26 Juni 2012 album
terbaru yang juga akan menarik perhatian banyak orang segera dirilis.
Album keempat Maroon 5 bertajuk
Overexposed dijamin membuat penggemar dan pecinta musik dunia tercengang.
“Kami belajar banyak dari single Moves Like Jagger.
Awalnya kami tidak percaya bahwa single dengan sentuhan aransemen rock
and roll ini akan sukses. Kami bahkan sempat takut menerima kritikan
bahwa musik Maroon 5 berubah.
Tapi faktanya justru berkata lain. Lagu tersebut justru menjadi
penyegaran dalam musik Marooon 5. Berkat single
Moves Like Jagger kami semua belajar tentang kunci
sukses dan saling menghargai serta mendukung di antara para personel
band,” lontar Levine seperti yang dikutip dalam situs resmi Maroon 5.
Overexposed adalah album studio
keempat yang diproduseri Max Martin, Ryan Tedder, Shellback dan Benny
Blanco. Dua nama produser yang berhasil melejitkan Maroon 5 di single
Moves Like Jagger yakni Benny Blanco dan Shellback
kembali didapuk Levine. Keberadaan dua produser ini dipercaya bisa
membawa keberuntungan tersendiri untuk band papan atas Amerika Serikat
ini.
Album yang mulai direkam sejak tahun 2011 di Los Angeles, memilih single berjudul
Payphone.
Lagi-lagi single jagoan ini diproduseri oleh Shellback dan Benny Blanco.
Payphone resmi dirilis pertama kali pada 16 April 2012
di acara The Voice (AS). Dalam single andalan ini Maroon 5 berkolaborasi
dengan penyanyi rap Wiz Khalifa.
Payphone ditulis oleh Adam
Levine, Shellback, dan Ammar Malik. Bila melihat nama produser yang
terlibat di single andalan ini, sudah pasti ekspektasi kita menuju pada
lagu
Moves Like Jagger. Tetapi kembali Levine dan dua
produser bertangan dingin menciptakan aransemen unik.
Lagu pembuka album
keempat ini justru lebih terdengar mid-tempo pop ballad dengan melodi
yang
catchy. Sentuhan unik lagu mulai terasa sejak detik
pertama, dimana suara khas Adam Levine yang diperdengarkan dengan hanya
iringan melodi keyboard.
Khusus di lagu andalan ini Maroon 5 mengajak rapper Black and Yellow yaitu Wiz Khalifa. Lewat
Payphone pula Maroon 5 pertama kali membuka kerjasama
dengan rapper. Lagu yang bertutur tentang akir sebuah hubungan
percintaan ini semakin terdengar berkualitas dengan sentuhan para
rapper.
“Hadirnya rap dari Wiz Khalifa saya akui banyak
menimbulkan pro dan kontra bagi sebagian orang. Tetapi untuk bagi saya
rap dari Wiz Khalifa ini bukanlah sebuah hal yang penting, karena dengan
atau tanpa rap dari Wiz Khalifa lagu ini jelas
sudah memiliki kekuatan tersendiri. Tetapi tidak bisa saya pungkiri
juga keberadaan para rapper membuat nuansa musik kami sedikit berbeda,”
lontar Levine.
Secara keseluruhan, Payphone adalah sebuah lagu yang sangat radio-friendly.
Payphone mengingatkan akan lagu-lagu Maroon 5 terdahulu seperti
Won’t Go Home Without You dan Goodnight Goodnight.
Sementara album Overexposed sendiri lebih mengedepankan gaya musik
bernuansa disko zaman dulu. Bila mendengar single lainnya yang berjudul
Doin’ Dirt, pendegar sejenak bisa lupa pada genre pop rock Maroon 5.
Sang gitaris Valentine pun ikut menegaskan bahwa kehadiran album
Overexposed adalah hasil pengasingan diri Maroon 5 dari
kerumitan industri musik pop.
Karena itu jugalah Maroon 5 memutuskan
untuk mengajak banyak orang termasuk produser dan penulis lagu dalam
album terbaru mereka. Kehadiran orang baru tersebut
membuat proses pembuatan musik terasa lebih menyenangkan.
“Kami serasa dilahirkan kembali setelah sepuluh
tahun eksis sebagai band. Sekarang kami melihat ke masa depan dan
berpikir kenapa tidak? Kami tidak mungkin melakukan hal yang sama
selama-lamanya,” ungkap Valentine.
Selain menyajikan album terbaru, Maroon 5 juga
tengah menyiapkan kejutan. Rencananya pada tanggal 5 Okotober 2012
mereka kembali datang menyambangi Jakarta. Bersama dengan promotor JAVA
Musikindo, Maroon 5 menggelar konser Istora Senayan.
Kedatangan kembali Maroon 5 ke Jakarta sudah
pasti membuat heboh. Tahun lalu saja, tepatnya pada tanggal 24 April
2011 ribuan orang rela mengantri berjam-jam di depan rumah sang promotor
Andrie Subono. Total penonton yang memadati area
konser Maroon 5 diprediksi mencapai angka 8.000 orang.
Kini menjelang konser banyak orang mulai
“menyerbu” kediaman Andrie Subono. Bahkan followers twitter sang
promotor kemungkinan bertambah, demi mendapatkan berita terbaru seputar
konser Maroon 5. Namun sayangnya rencana penjualan pre sale
tiket konser Maroon 5 yang seharusnya dilaksanakan Sabtu (9/6)
tertunda.
"Karena masih adanya kendala maka penjualan tiket
Maroon 5 besok Sabtu 9 Juni tidak jadi diadakan dan diundur sampai
pengumuman berikutnya," tulis akun Twitter bos promotor JAVA Musikindo
@adriesubono, Jumat (8/6/2012).
Pada penjualan pres sale pedana ini sebanyak 300
lembar tiket kelas tribun dan festival akan dilepas. Tetapi ditegaskan
juga oleh Andrie bahwa penundaan penjualan tiket pre sale tidak
mengggoyahkan rencana konser Maroon 5. Sementara untuk
harga tiket dibanderol Rp 650.000 untuk presale kelas tribun. Sementara
presale kelas festival Rp 850.000. Untuk harga normal kelas tribun Rp
950.000 dan festival Rp 1.350.000. [Elvira Anna Siahaan]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar